Rabu, 05 Februari 2014

Jelang Pemilihan Legislatif Harga Emas Merosot, , Harga Suara Dukungan Rakyat Naik

Dalam situasi  kehidupan dan ekonomi yang sulit seperti saat ini bermunculan lowongan pekerjaan baru dan musiman bagi para pengangguran atau masyarakat yang kehidupanya pas-pasan. Dan hal ini sangat merata dan ada di mana-mana, yang jelas hal ini disambut baik oleh masyarakat yang kurang mempunyai kesibukan atau aktifitas rutin untuk bergabung atau menjadi salah satu Tim sukses para Caleg. Sebab untuk menjadi tim sukses para caleg ini tidak berat persaratanya,tidak seperti pencari kerja biasa yang butuh lamaran dan Ijazah.
Sudah bukan rahasia lagi bagi para pencari dukungan rakyat untuk menyiapkan anggaran dan merogoh kantongnya demi bisa meraih dan mendapatkan dukungan suara dari rakyat. Dan pada awal tahun 2014 ini memang sudah ada sinyal –sinyal pergerakan dari para Tim atau kelompok yang memang dikerahkan untuk mendapatkan dukungan suara sebanyak-banyaknya baik di Pedesaan maupun di tingkat Perkotaan. Karena semua ini apabila kita dan para calon wakil rakyat ini tidak merekrut serta membiayai para Tim dan penggerak Dukungan otomatis rakyat akan enggan dan ogah-ogahan dalam berpartisipasi menyambut Pemilihan legislatif ini.
Hal ini diperkuat oleh komentar para masyarakat bawah yang hidupnya sampai saat ini masih sulit dan semakin terhimpit, mereka umumnya berkomentar tentang finansial atau rupiah untuk mendukung Calon legislatif ini,  bagi mereka sudah berulang kali mendukung Caleg apabila sudah jadi maka tidak ada efek sampingnya pada kehidupan mereka,alias tidak ada perubahan pada kehidupan mereka.
Semakin ketat perhelatan para Caleg dalam mencari Dukungan suara rakyat akan semakin besar peluang penghasilan para Tim dan penggerak aspirasi rakyat ini, dari mulai pemasangan Baner,baliho,sticer serta pengumpulan masa otomatis tidak sedikit biaya yang di keluarkan . Dan yang menjadi pertanyaan Apakah hasil produk seperti ini akan menghasilkan sosok Wakil Rakyat yang benar-benar bisa membawa aspirasi Rakyatnya? Akankah mereka para Caleg ini tidak berfikir untuk kembali modal yang sudah mereka gelontorkan..? Mudah-mudahan semua itu hanyalah sebuah pesimisme belaka.

1 komentar: